Sabtu, 28 Agustus 2010

OBAT GAGAL JANTUNG


Obat Untuk Gagal Jantung 


Keseimbangan Haemodinamik Mempertahankan :
Ø      Cardiac Out put (CO)
Ø      Tonus vaskuler
Ø      Volume darah

Hal tersebut untuk mempertahankan sirkulasi Darah untuk :
Ø      Transportasi O2 dan Nutrient.
Ø      Membuang bahan sampah Co2
Cardiac Out put  =  Stoke  Volume  X  Contraksi rate
=  70  ml  X  72 / menit  = 5040 ml / menit.
Pada Istirahat  =  5,1  darah dipompa / menit. Pada muda sehat jantung dapat memompa 4X lebih banyak peningkatan kecepatan dan kekuatan kontraksi bergantung pada peningkatan aliran A. Coronaria. Pada Gangguan A. Coronaria yang sedang, cadangan jantung :½ - 1 X kapasitas istirahat.

Patofisiologi Payah jantung.

            Cardiac Out put tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk metabolisme.
            Parahnya kebutuhan bergantung faktor penyebab dan akut kronisnya.

Mekanisme Konpensasi Karena Cardiac Out put å :

¨      Simphatik  :   
&   Denyut jantung meningkat
&   Redistribusi darah dengan konstriksi arteriol :Ginjal, Slannik, Otot & kulit.
¨      Shunt pada organ Vital.
¨      Menurunkan aliran darah ginjal dgn ADH  : Renin, Angiotensi, Aldosteron pd tubuli à Vecncus return ä. Sehingga stroke volume jaga meningkat.

            High  -  Out put  F

Cardiac Out put Max gagal, mencukupi kebutuhan sirk, yang tinggi beberapa gangguan ektrakardiak
&   Anemia berat.
&   Hiper tyroid.
Tx :   Koreksi faktor presiptasi    mis  Transpusi.

            Low Out put (paling sering)

Gagal jantung Kiri :
            Cardiac Out put å        à  pengosongan ventrikel kiri tak sempurna à pada diastolik : Distensi  ä  à  kontraksi  å  à Cardiac Out put å.
Retensi darah pada sistole  à   Distensi, kontraktilitas dan Cardiac Out put .
Retensi darah pada diastole à TD meningkat pada Atr Kiri, V Pulm & Pulm Capilari, BED  ???
Transudat                     Interstinal edema                Pulm Congestion
                                    Alveoler edema                 Pulm  edema.

Gagal Jantung Kanan


Cardiac Out put menurun, Dias  vol meningkat, konstraksi menurun, Tek Atr kanan meningkat, tekanan vena cava sup & inf meningkat , tekanan vena sist meningkat à Hepato spleno megali, ascites & pembesaran vena superfisial (v. jugularis) à transudasi à edema.

Therapi


Akuta    :         
·        Obat Glikosida, diuretika.
·        Restriksi Na & air
·        Memodifikasi aktifitas
·        Eliminasi penyebab congest H. F
Tx  Hiper Tensi
Reparasi katub stenosis ( bila ada stenosisnya ).
Preparat digitalis.
·        Efek berbagai preparat digitalis sama.
·        Perbedaannya pada : ROA ( Road of administation ) à apakah p.o/iv/im eks ABS (absorsi) à   lambat / cepat metab ; OOA ( onset of action ) à mula kerja, DOA (Duration of Action) -à  lama kerja eksresi.
·        Dengan Digitalis.
Cara : loading dose berhasil, maintenance dose (dosis perawatan & perumatan)
·        Ikatan protein  <  à DOA  <Cont :  Digotoxin  > Lanatoside C  > Ouabain.
·        Eksresi obat cepat menyebabkan DOA  <
·        ROA    :     -   Oral       : aman & ekonomis
-   IV          : pada urgen
-         IM, SC : iritasi , obs bervariasi.

Digoxin (Lanoxin).
Ø      Paling sering
Ø      OOA : 12 j
Ø      DOA : Digoxin  <  digitoxin.
Ø      80 % dieksresi diurine dalam batas aktif
Ø      Digitalis  :
oral   : 0,5  - 1,25 mg /  24 j
iv      : 0,75  - 1,0 MG   dincerkan à hindari iritasi
dalam   :  ¼   -  ½   jam, kadar puncak   ; 1  ½    -  5 j
RIA    dipertahankan  :  kadar terapi   :  0,9 – 2,2  ng / ml
toksik :  3 ng / ml
Ø      Maintenance : 0, 125  -  0,5 mg  / 24 j  
Ø      Keuntungan Digoxin  ;
DOA singkat (HL : 1,3 - 2 hari), jika terjadi intoksikasi perlu 4 – 5 X
HL = 7 hari

Digitoxin   à   > penting untuk ;
Ø      Entero hepatitis cycle
Ø      Metabolit in aktif di ekskresi
+ sebagian besar di urine       K  I     : Gg  hepar
+ sebagian kecil difaeces            I        : Gg  ginjal.
Karena retensi metabolik digoxin yg in aktif ini, tidak toksik.
Ø      Keutungan : DOA lama :
·        Baik untuk rawat jalan
·        Dosis sekali sehari, mudah diingat
·        Jika tak terminum 1 x , respon jantung tidak signifikan.

Ø      Keterbatasan  :
+  DOA lama    -  Hl  : 6 – 9 hr, kalau terjadi intoksikasi  perlu (4-5) x
    HL   30 = 45  hr.
Ø      Digitalisasi  tergantung  :
+  oral    : 0,7   -  1,5  mg , terbagi 24 j
+  IV      : 0,7  -   1,2  mg, memberi efek setelah  25 menit
Ø      Maintenace   :
+  Oral  :      0,05  -  0,30 mg tiap hari.
Ø      RIA     :
+  Kadar terapeutik  :  12  -  28  ng / ml,  toksik  :  35 ng / ml.

Folia  Digitalis
+ Dari daun digitalis purpurea
+  Dilambung Hidrolisa menjadi digoxin, ceitoxin & Gitalin
    diurai oleh air melalui enzim-enzim.
+ Digitalis oral: 1,55 g / hr (3 x pemberian)
+  Maintenance:  100 mg  / hr

Lanosid (cedilanid).
¨      Dari Digitalis lanata
¨      DOA                      :  16  -  72 j  (post oral).
¨      Ekskresi Urine        :  20 % / hari
¨      Digitalisasi  :  08 – 10 mg / hari / untuk  3 hari.
¨      Maentenansi           :  0,5  -  1,5  mg / hr.

Gital  in  à  jarang   dipakai
Ø      Digitalisasi   :  Mula-mula    = 2,5 mg
      Lanjutan                 = 0,75 mg tiap 6 jam selama 30 jam.

DESLANOSID (Cedilanid D)  à paling sering digunakan untuk digitalisasi.
v     Berasal dari hidro lisis lantoside C
v     Bentuk Injeksi
v     OOA  =  5 – 30 menit  puncak  = 1 – 4  jam
v     DOA  =  16 – 36  jam  eksresi  : urine  20 % / hari.
v     Digitalisasi  = IV : 1,6 mg/8 ml.
= IM : 1,6 mg dibagi dalam 2 tempat inj (4 ml).

Korti Kosteroid


A.  Macam :
1.      Gluko korticoid.
- Efek penyimpanan glikogen hepar & anti inflamasi nyata misalnya :
- Alami : Cortisol, cortison.
- Sintetik : Predneson, betameth, dexameth, tiamcinolone.
2.Mineralo korticoid.
- Efek terhadap keseimbangan air  &  eletrolit besar.
Misal  :  Desoxycorticosteron, aldosteron.




B.        Lama Kerja.
No
Kerja Singkat
Kerja sedang
Kerja lama

Hidro kortison

Predneson

Pramethason


Cortison

Prednisolone

Betamethason



Methelprednisone

Dexamethason.

Triamcinolon



Khasiat  :

1.      Metabolisme.
a.   Karbohidrat & Protein
            =   Glukoneogenesis
            =   Katabolik : mobilisasi  As amino  à  atrofi limfe, massa otot, kulit & tulang (osteo porosis).
b.   Lemak.
=   Lemak ekstrimitas menurun , lemak kuduk meningkat (Buffalo Hump), lemak muka meningkat (moon face).
2.      Keseimbangan air & Elektrolit  :
Ditubuli Distalis :     Meningkat reabsorsi  Na +
Meningkat eksresi  K +  & H +
3.      Kardiovaskuler   :
Definisi Kortikosteroid  :
Ø      Permebialitas kapiler  menigkat
Ø      Respon Vasomotor  PD  kecil
Ø      Jantung mengecil  à Cardiac Out put

TD ö                                                                           TD ÷

            Vol darah  ö                (-) pengeluaran  (+)                  Vol darah ÷
                                                            rahim
            Retensi Na +                                                                pelepasan Na +                                                            Pembentukan angiotensin
        Sekresi Aldosteron                                                                       (+)  =  merangsang
                        Vasokontriksi                                                               (-)   =  menghambat
( Gambaran Sistem Renin Angiotensin )
4.      Otot rangka 
Ø      Pend Addison (insuf Adrenal) à lemah otot, ggn sirkulasi (kortisol rendah).
Ø      Hiper Aldosteron primer à Hipo kalemi  à lemah otot
Ø      Glokokortikoid dosis besar & lama pada penderita coshing à miopati untuk massa otot menurun, forforilasi menurun, Ca otot meningkat.
5.      SSP   :
            Defisiensi  :  Apatis , Depresi, cepat tersinggungà sampai psikosis.
            Pemberian lama à MOOD ö, EUFORIA, Gelisah , Motorik ö
6.      Darah  :
Gluko corticoid  à ( Hb ; Ery, PMN / Poli Morfo Nucleat )
Pada sistem imun (Eo, Baso, Lym) ÷
                              Thrombo ö, pernah / jarang ÷
7.      Anti Inflamasi dengan cara:
Ø      Permeabialitas  PD  ÷
Ø      Eksudasi leuko & mast cell  ÷
Ø      Membran lisosom stabil  à enzim Hidrolase (-)
8.      Imunologik  :
v     Pengeluaran (Histamin & Kinin) ÷
v     Sel Limfhosit resisten terhadap efek destruksi
v     Eosinofil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar